Jumat, 07 November 2008

Kisah seorang penebang kayu

Pernahkah Anda mendengar kisah seorang penebang kayu?Kisah seorang penebang kayu saya baca beberapa tahun yang lalu.Bagi yang sudah pernah membacanya,mohon di betulkan jika ada bagian cerita yang salah.Bagi yang belum,segera saya ceritakan kembali kisah seorang penebang kayu.

Di sebuah desa yang tenang,hiduplah sebuah keluarga yang sakinah boleh dibilang.Pak Arif adalah nama kepala keluarga itu.Beliau berprofesi sebagai seorang penebang kayu.Bertahun-tahun sudah beliau menjalankan profesinya itu,bahkan semenjak masih lajang,belum berkeluarga.Kalau dihitung,entah berapa tahun beliau lalui hidupnya sebagai seorang penebang kayu.Lupa,karena sudah terlalu lama dan terlalu banyak bilangan tahunnya.Urusan perkayuan,tebang-menebang sudah tidak asing dan sangat beliau kuasai,bahkan tidak jarang tetangga dan kerabat yang memintanya untuk menebang kayu mereka.

Suatu hari sebelum berangkat ke hutan untuk menebang kayu seperti biasa,beliau bertemu dengan seorang tetangganya.Pak Joko namanya.
"Selamat pagi pak Arif.Mau berangkat kerja pak?."
"Eh pak Joko.Selamat pagi.Iya nih pak,saya mau berangkat kerja.Seperti biasa...Mari.."
"Tunggu sebentar pak Arif."
"Iya pak.Ada apa?Kok kayaknya ada yang penting banget nih..."
"Ah enggak,cuma mau ngasih tau sesuatu.Pak Arif kalau menebang kayu pakai apa?"
"Pakai ini,"kata pak Arif sambil memperlihatkan sebuah kapak.
"Oooh bapak masih pakai kapak ya?"
"Iya.Memangnya kenapa pak?"
"Emmm..memangnya pak Arif belum tau ya..Sekarang kan ada alat yang bisa buat menebang kayu dalam jumlah yang banyak tapi waktunya cuma butuh sebentar...."
"Ah masa pak?"
"Namanya 'senso'..Nanti saya ajak pak Arif ke toko yang jual alat itu.Pokoknya canggih pak.Pasti pak Arif suka."
"Oooh gitu ya.Ya sudah nanti sore pak Joko antar saya ke toko itu.Saya berangkat kerja dulu pak Sudah siang nih..Mari.."
"Oh silahkan pak.Mari.."

Lalu pak Arif pun segera pergi ke hutan untuk bekerja seperti biasanya.Sambil menebang kayu,beliau terngiang-ngiang kata-kata tetangganya tadi.Tapi segera saja beliau tepiskan pikiran itu,karena beliau merasa tahu betul urusan perkayuan.Tidak ada yang lebih tahu darinya tentang kayu dan dunia tebang-menebang.

Malam harinya istri dan anak beliau mengatakan bahwa menurut kabar terbaru,sekarang sudah ada alat canggih yang bisa dipakai untuk menebang kayu yang banyak dalam waktu sebentar saja.Akhirnya walaupun agak malas Pak Arif pergi ke rumah Pak Joko.
"Assalamu alaikum.."
"Wa alaikum salam..Eh Pak Arif silahkan masuk.Sudah saya tunggu dari tadi sore lho Pak."
"Maaf tadi saya pulang agak petang jadi baru bisa kesini sekarang,"kata Pak Arif sambil masuk."Gimana kalau kita kesana sekarang,mumpung belum terlalu malam.Nanti keburu tutup.."
"Oh boleh pak.Mari.."
Akhirnya mereka segera pergi ke toko yang menjual alat penebang kayu yang di maksud pak Joko.

1 komentar:

tikus mengatakan...

trus greget dari cerita tsb di atas apa?...apaaaa?